Kelas 7 | Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELAS : VII (TUJUH) - C
GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd.
WAKTU PEMBELAJARAN : 13 September 2023
Capaian Pembelajaran : Peserta didik memahami penerapan Pancasila dari masa ke masa
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan dapat mengkaji penerapan Pancasila dari masa ke masa
MATERI PEMBELAJARAN
1. Penerapan Pancasila di Awal Kemerdekaan
Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang berkaitan dengan penerapan Pancasila. Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling membantu dan berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan hidup.
Berikut adalah masalah-masalah penerapan Pancasila di awal kemerdekaan;
- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)
- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
- Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
- Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
- Perubahan RIS Menjadi NKRI
2. Penerapan Pancasila di Masa Orde Lama (1959 - 1966)
Di masa orde lama ini dikenal juga dengan periode demokrasi terpimpin. Ini artinya seluruh hal yang keputusan berkaitan dengan pemerintahan dipegang penuh oleh pemimpin negara. Pemimpin negara di masa orde lama adalah Presiden Soekarno. Awalnya demokrasi terpimpin ini muncul karena banyaknya gerakan separatis (memisahkan diri). Hal ini membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga pembangunan ekonomi terhambat.
Berikut adalah berbagai penyimpangan pada penerapan pancasila dan UUD 1945 di masa orde lama:
- Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS No. XX/1963, yang menyebabkan kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.
- Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No. 3/1960 tanggal 5 Maret 1960 yang membubarkan DPR hasil Pemilu 1955.
- Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota DPR-GR, utusan daerah, dan utusan golongan yang semuanya diangkat serta diberhentikan oleh presiden
Kemudian ada juga pemberontakan yang dipimpin oleh D.N Aidit pada 30 September 1965. Gerakan ini menginginkan Indonesia menjadi negara komunis. Namun pemberontakan ini berhasil diatasi dan seluruh pelakunya dijatuhkan hukuman.
3. Penerapan Pancasila di Masa Orde Baru
Karena banyaknya masalah dan penyimpangan di masa orde lama, akhirnya Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden. Kemudian keluar Pengumuman Penyerahan Kekuasaan Pemerintah kepada Jenderal Soeharto sebagai Pengemban Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966 pada tanggal 20 Februari 1967.
Saat Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia, era ini dikenal dengan nama orde baru. Pada masa ini Indonesia mulai menganut konsep Demokrasi Pancasila. Menerapkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia merupakan visi dari pemerintahan orde baru. Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang rakyat sebagai seseorang yang mampu mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Program Pembangunan yang tertuang di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Itu semua merupakan salah satu contoh penerapan pancasila di masa orde baru.
Namun, ada beberapa hal yang dibatasi di masa orde baru ini:
- Jumlah partai politik hanya tiga, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
- Kebebasan pers dan kebebasan berpendapat dibatasi. Terbukti dengan banyaknya kasus dibredelnya beberapa surat kabar atau majalah.
- Pembredelan itu dilakukan atas dasar media dan pers memberitakan peristiwa yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
- Penculikan dan penangkapan aktivis politik.
- Dan beberapa pelanggaran HAM di berbagai daerah.
4. Penerapan Pancasila di Masa Reformasi (1988 - Sekarang)
Masa reformasi dimulai sejak diangkatnya B.J. Habibie sebagai presiden baru untuk Indonesia. Melalui Presiden Habibie, sedikiti demi sedikit perbaikan sistem di Indonesia mulai dilakukan. Mulai dari bidang ekonomi, politik dan hukum, dan masih banyak lagi.
Salah satu yang paling dikenal adalah Presiden Habibie membuat UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain. Dari sinilah penerapan pancasila sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup terus dilakukan hingga saat ini.
KESIMPULAN: Pada setiap masa, penerapan Pancasila menemui berbagai tantangannya masing-masing. Meski demikian, upaya untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen akan terus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
VIDEO PEMBELAJARAN
Komentar
Posting Komentar