Kelas 7 | P5 Kerajinan Kain Sulam Tapis Lampung
Kelas 7 | P5 Kerajinan Kain Sulam Tapis Lampung
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELAS : VII (TUJUH) A - B - C - D
GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd.
WAKTU PEMBELAJARAN : 25 - 29 September 2023
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis hingga melestarikan kearifan budaya lokal
Tapis adalah pakaian adat suku Lampung, berbentuk sarung dan terbuat dari tenunan benang emas dengan sistem sulam. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain brokat yang disebut nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 Sebelum Masehi. Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and rhomboid shape), pohon hayat, dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.
Masuknya agama Islam di Lampung, ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis. Walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan. Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia kemaritiman atau disebut dengan zaman bahari sudah mulai berkembang sejak zaman kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam antara tahun 1500 - 1700 .
Bermula dari latar belakang sejarah ini, imajinasi dan kreasi seniman pencipta jelas memengaruhi hasil ciptaan yang mengambil ide-ide pada kehidupan sehari-hari yang berlangsung disekitar lingkungan seniman dimana ia tinggal. Penggunaan transportasi pelayaran saat itu dan alam lingkungan laut telah memberi ide penggunaan motif hias pada kain kapal. Ragam motif kapal pada kain kapal menunjukkan adanya keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan.
Warna warna yang dipakai untuk kain tapis yaitu warna – warna yang sangat berani, atau warna warna primer yang tua. Warna warna itu menunjukkan kekuasaan di provinsi lampung. Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and rhomboid shape), pohon hayat, dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.
Motif yang dipakai juga menunjukan berbagai macam kekhasan dari provinsi Lampung itu sendiri. Sebagai contoh yang sangat sering dipakai yaitu, gajah, buaya, lambang Siger. Lambang Siger sering dipakai karena merupakan lambang mahkotanya provinsi Lampung.
Gaya yang biasa dipakai untuk kain tapis yaitu menunjukan kewibawaan, kemewahan, dan kekuasaan. Kain tapis ini sering dipakai oleh raja raja dan juga sering dipakai dalam acara adat setempat di Lampung itu sendiri. Akan tetapi antar daerah di Lampung memiliki gaya kain tapis yuang berbeda, oleh karna itu kain tapis memiliki banyak gaya yang berbeda dan sangat unik.
KESIMPULAN: Kain tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karena itu munculnya kain Tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
PPT PEMBELAJARAN
Komentar
Posting Komentar