Makna Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : IX (SEMBILAN) A - B - C - D - E - F

GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : 06 - 10 FEBRUARI 2023

Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) pada aspek sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat lebih memahami makna harmoni dalam keberagaman serta permasalahan dan akibat yang muncul dalam keberagaman masyarakat




MATERI PEMBELAJARAN


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan keberagaman pada sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Keberagaman ini dapat berfungsi sebagai identitas nasional bangsa yang perlu dilestarikan untuk membentuk harmoni. 

Makna Harmoni dalam Keberagaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, harmoni berarti suatu kondisi yang selaras dan serasi.  Maka, makna harmoni dalam keberagaman bermakna keserasian dalam kekayaan sosial budaya yang bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. 

Harmoni dalam keberagaman ini dapat dicapai degan cara meningkatkan kesadaran toleransi guna melestarikan keberagaman itu sendiri. 

1. Menghargai perbedaan yang ada di masyarakat,

2. Menerapkan sikap toleransi, 

3. Menghormati adanya perbedaan budaya, bahasa, bahkan pendapat dari orang lain, 

4. Tidak membanggakan suku sendiri secara berlebihan, 

5. Tidak merendahkan suku lain dan menimbulkan perselisihan, 


Faktor Penyebab Timbulnya Masalah Sosial

  1. Faktor Ekonomi.
    Fakor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain-lain. Faktor ekonomi juga dapat dijadikan sebagai acuan maju atau tidaknya suatu negara, serta faktor ekonomi dapat memengaruhi masalah sosial politik pada aspek psikologis dan biologis masyarakat.
  2. Faktor Budaya.
    Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yangheterogen atau multikultural. Contoh kenakalan remaja, konflik antarsuku, diskriminasi, gender, pernikahan dini, dan bahkan pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara. Kebudayaan yang semakin berkembang pada masyarakat akan mempunyai peran yang dapat memicu timbulnya masalah sosial. Selain itu juga ada beberapa budaya di dalam masyarakat yang bisa menjadi masalah sosial, seperti budaya suka menerabas, dan vatalistik.
  3. Faktor Biologis.
    Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuain keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru, dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah. Kurang gizi juga merupakan masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ini. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas-fasilitas kesehatan yang layak dan dapat juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masya rakat yang tidak mencukupi. 
  4. Faktor Psikologi.
    Faktor ini berhubungan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yang ada. Seperti aliran sesat dan pemahaman lainnya yang menyimpang dari ajaran agama yang jika diamati secara detail sangat tidak masuk akal. Masalah sosial yang satu ini tidak mudah menanganinya karena menyangkut soal keyakinan, sehingga butuh penanganan secara berkesinambungan dengan pendekatanpendekatan yang bijak.

VIDEO PPT




TUGAS

Buku Paket Halaman 136; Tugas Kelompok 5.1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas 7 | Indonesia Sebagai Negara Kesatuan

Kelas 8 | Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara

Upaya Penyelesaian Masalah dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia