Kelas 8 | Semangat dan Komitmen Kebangsaan
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELAS : VIII (DELAPAN) - B
GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd.
WAKTU PEMBELAJARAN : 22 April 2024
KD : 3.6 Menginterpretasikan semangat dan komitmen kebangsaan kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks kehidupan siswa
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan dapat menganalisis makna bangsa dan kebangsaan, serta memahami faktor pembentuk identitas bangsa
MATERI PEMBELAJARAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, bangsa dapat didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki pemerintahan sendiri. Sementara kebangsaan adalah hubungan hukum antara orang dan negara. Kebangsaan memberi yurisdiksi negara atas orang dan memberi orang perlindungan dari negara. Yang menjadi hak-hak dan kewajiban merupakan hal yang beragam dari suatu negara dengan negara lainnya.
Faktor Pembentuk Identitas Bangsa
- Primordial: faktor ini meliputi ikatan kekerabatan seperti darah dan keluarga, kesamaan suku bagsa, daerah asal, bahasa, dan adat istiadat.
- Sakral: menyangkut agama atau ideologi yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.
- Tokoh: kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat bisa menjadi faktor untuk menyatukan bangsa dan negara.
- Sejarah: persepsi yang sama tentang sejarah terutama terkait penjajahan, tentu akan menimbulkan perasaan senasib, sepenanggungan dan solidaritas warga masyarakat.
- Bhinneka Tunggal Ika: kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat istiadat, ras, dan agama.
- Perkembangan ekonomi: industrialisasi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan, maka semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan, dan akan semakin besar solidaritas persatuannya.
- Kelembagaan: kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik. Ketika mereka mempertemukan dan melayani warga tanpa membeda-bedakan asal-usul, suku, agama, ras, dan lain-lain dapat mempersatukan orang-orang sebagai suatu bangsa.
Komentar
Posting Komentar