Kelas 8 | Semangat dan Komitmen Kebangsaan

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VIII (DELAPAN) - B

GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : 22 April 2024

KD : 3.6 Menginterpretasikan semangat dan komitmen kebangsaan kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks kehidupan siswa

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan dapat menganalisis makna bangsa dan kebangsaan, serta memahami faktor pembentuk identitas bangsa


Ilustrasi semangat bangsa

MATERI PEMBELAJARAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, bangsa dapat didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki pemerintahan sendiri. Sementara kebangsaan adalah hubungan hukum antara orang dan negaraKebangsaan memberi yurisdiksi negara atas orang dan memberi orang perlindungan dari negara. Yang menjadi hak-hak dan kewajiban merupakan hal yang beragam dari suatu negara dengan negara lainnya.

Faktor Pembentuk Identitas Bangsa

Menurut Ramlan Surbakti (1999), proses pembentukan bangsa dan negara memerlukan identitas-identitas untuk menyatukan. Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan karya Maryanto, berikut sejumlah faktor yang menjadi identitas bersama suatu bangsa.

  1. Primordial: faktor ini meliputi ikatan kekerabatan seperti darah dan keluarga, kesamaan suku bagsa, daerah asal, bahasa, dan adat istiadat.
  2. Sakral: menyangkut agama atau ideologi yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.
  3. Tokoh: kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat bisa menjadi faktor untuk menyatukan bangsa dan negara.
  4. Sejarah: persepsi yang sama tentang sejarah terutama terkait penjajahan, tentu akan menimbulkan perasaan senasib, sepenanggungan dan solidaritas warga masyarakat.
  5. Bhinneka Tunggal Ika: kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat istiadat, ras, dan agama.
  6. Perkembangan ekonomi: industrialisasi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan, maka semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan, dan akan semakin besar solidaritas persatuannya.
  7. Kelembagaan: kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik. Ketika mereka mempertemukan dan melayani warga tanpa membeda-bedakan asal-usul, suku, agama, ras, dan lain-lain dapat mempersatukan orang-orang sebagai suatu bangsa.

KESIMPULAN: Semangat dan komitmen kebangsaan dapat tumbuh apabila masyarakat memahami identitasnya sebagai sebuah bangsa


VIDEO PEMBELAJARAN



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas 7 | Indonesia Sebagai Negara Kesatuan

Kelas 8 | Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara

Upaya Penyelesaian Masalah dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia