Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Kelas 7 | Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat

Gambar
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS : VII (TUJUH) - D GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd. WAKTU PEMBELAJARAN : 01 Maret 2024 Capaian Pembelajaran : Peserta didik  memahami  urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; T ujuan Pembelajaran :  Peserta didik mampu  menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat ilustrasi perubahan sosial masyarakat MATERI PEMBELAJARAN Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya interaksi antarmanusia sering terjadi. Hal ini menumbuhkan dinamika kehidupan yang dapat saling memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ketika saling memenuhi kebutuhannya, manusia akan cenderung membawa perubahan terhadap masing-masing budaya hidup masyarakat tempat tinggalnya. Perubahan ini terdiri atas perubahan perilaku, cara berpikir, dan siste

Kelas 8 | Kongres Pemuda

Gambar
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS : VIII (DELAPAN) - A GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd. WAKTU PEMBELAJARAN : 29 Februari 2024 KD : 3.5 Memproyeksikan nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan dapat menganalisis arti penting Sumpah Pemuda bagi perjuangan Bangsa Indonesia Isi Sumpah Pemuda MATERI PEMBELAJARAN Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Janji ini dilihat sebagai kristalisasi dari semangat penegasan cita-cita hari berdirinya negara Indonesia. Makna Sumpah Pemuda ditentukan oleh Kongres Pemuda II yang diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan tersebut juga harus menjadi dasar bagi setiap “perhimpunan nasional Indonesia” dan “diterbitkan di berbagai surat kabar dan dibacaka

Kelas 7 | Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat

Gambar
  MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS : VII (TUJUH) - A GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd. WAKTU PEMBELAJARAN : 29 Februari 2024 Capaian Pembelajaran : Peserta didik  memahami  urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; T ujuan Pembelajaran :  Peserta didik mampu  menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat ilustrasi perubahan sosial masyarakat MATERI PEMBELAJARAN Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya interaksi antarmanusia sering terjadi. Hal ini menumbuhkan dinamika kehidupan yang dapat saling memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ketika saling memenuhi kebutuhannya, manusia akan cenderung membawa perubahan terhadap masing-masing budaya hidup masyarakat tempat tinggalnya. Perubahan ini terdiri atas perubahan perilaku, cara berpikir, dan

Kelas 8 | Kongres Pemuda

Gambar
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS : VIII (DELAPAN) - C dan D GURU PENGAMPU : PURNAMA PUTRI, S.Pd. WAKTU PEMBELAJARAN : 28 Februari 2024 KD : 3.5 Memproyeksikan nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan dapat menganalisis arti penting Sumpah Pemuda bagi perjuangan Bangsa Indonesia Isi Sumpah Pemuda MATERI PEMBELAJARAN Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Janji ini dilihat sebagai kristalisasi dari semangat penegasan cita-cita hari berdirinya negara Indonesia. Makna Sumpah Pemuda ditentukan oleh Kongres Pemuda II yang diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan tersebut juga harus menjadi dasar bagi setiap “perhimpunan nasional Indonesia” dan “diterbitkan di berbagai surat kabar dan di